Perbedaan Pesantren Modern dan Sekolah Umum. Dari Kurikulum, Kegiatan, Fasilitas dan Biaya

perbedaaan pesantren modern dan sekolah umum

AnakIslam.com – Perbedaan Pesantren Modern dan Sekolah Umum. Seperti yang kita ketahui bahwa pesantren modern juga  membekali santrinya dengan pelajaran umum. Tapi tentu antara keduanya ada perbedaan yang sangat besar, diantaranya dari kurikulum, kegiatan, fasilitas dan biaya. Bagaimana perbedaannya ?

Perbedaan Pesantren Modern dan Sekolah Umum

  1. Perbedaan kurikulum

Perbedaan Pesantren modern dan sekolah umum yang pertama adalah dari segi kurikulum, dimana biasanya memadukan anara kurikulum pemerintah (untuk pelajaran umumnya) dan kurikulum khas pesantren (muatan agamanya). Sedangkan sekolah umum kurikulumnya mengikuti pemerintah secara penuh.

Maka bisa dibayangkan bahwa pelajaran yang harus dipelajari di pesantren modern lebih banyak dari sekolah umum. Tapi dengan sistem asrama, maka jam belajar santri bisa lebih banyak dari para siswa sekolah umum yang biasanya lebih efektif saat berada di sekolah.

  1. Perbedaan kegiatan

Pesantren modern kegiatannya sangat padat, mulai bangun pagi hingga tidur lagi di malam hari semuanya sudah menjadi jadwal yang sudah wajib dilakukan oleh para santri. Hal ini dilakukan agar penggunaan waktu bisa dilakukan dengan efisien. Kegiatan ekstrakulikuler biasanya diikuti oleh santri sesuai minat dan bakatnya, dimana ia bisa belajar intens setiap harinya di saat waktu luang (diluar jam belajar dan kegiatan asrama).

Sedangkan sekolah umum kegiatannya hanya sebatas saat siswa berada di sekolah. Baik saat pelajaran sekolah atau saat siswa mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang sudah ditentukan waktunya. Biasanya seminggu hanya 1 – 2 kali. Sedangkan diluar itu siswa berada dalam pengawasan orang tua di rumah.

  1. Perbedaan tempat tinggal

Seorang santri tinggal 24 jam 7 hari di pesantren. Semua pengawasan santri menjadi tanggung jawab pimpinan yang dibantu oleh guru, bagian-bagian dalam organisasi santri serta pengurus asrama. Sedangkan siswa sekolah umum mereka tinggal di rumah masing-masing. Diluar jam sekolah yang bertanggung jawab kepada seorang siswa adalah orang tua dan masyarakat atau lingkungan pergaulannya masing-masing.

  1. Perbedaan fasilitas

Karena tempat tinggal antasa santri dan siswa berbeda, maka ada perbedaan fasilitas yang sangat menonjol, yaitu asrama. Di pesantren haus ada asrama sebagai empat tinggal santri. Begitu juga untuk para guru biasanya disediakan perumahan khusus guru, dengan tujuan saat santri mengalami kesulitan dalam belajar, bisa berkonsultasi pada gurunya. Hal ini juga menghindari guru datang terlambat saat proses belajar mengajar.

Fasilitas pendukung pesantren modern biasanya disesuaikan dengan kebutuhan jumlah santri yang terus meningkat. Karena itulah membangun pesantren modern dengan jumlah santri hingga ribuan dalam satu tempat memang membutuhkan biaya yang sangat besar.

Di sekolah umum siswa dan guru tinggal di rumah masing-masing, mereka hanya bertemu saat proses belajar mengajar di sekolah, jadi tidak ada fasilitas asrama di sekolah umum.

Bagi sekolah yang mengalami peningkatan jumlah siswa, sementara fasilitas penunjang belajarnya belum memadai, biasanya disiasati dengan membagi jam masuk menjadi dua, hingga fasilitas kelas yang dibutuhkan terpenuhi.

  1. Perbedaan biaya

Dengan berbagai perbedaan kurikulum, kegiatan, tempat tinggal dan fasilitas inilah maka wajar jika sebuah pesantren modern biayanya lebih mahal dari sekolah umum. Tapi ini juga tidak mutlak adanya, karena ada pesantren modern yang telah besar, seperti Pondok Modern Gontor, yang sudah mandiri di semua lininya, sehingga bisa menerapkan biaya pendidkan yang jauh lebih murah dari sekolah umum swasta dengan fasilitas sekolah yang hampir sama.

Anda bisa mencari informasi berapa biaya sekolah di pesantren modern lainnya. Jika Anda mendapati biayanya mahal, hal itu wajar, karena memang untuk membangun fasilitas mandiri (tanpa subsidi pemerintah), sebagaimana yang biasanya diperoleh sebagian sekolah umum, memang membutuhkan biaya yang sangat besar. Ditambah lagi mata pelajaran yang sangat banyak, yang tentunya harus diampu oleh banyak guru / Ustadz yang kompeten dengan penghasilan yang layak.

 

 

 

 

You May Also Like

About the Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *