Proses Pendewasaan Santri di Gontor

Proses Pendewasaan Santri di Gontor. Sangat Penting Diketahui oleh Orang Tua

Posted by

AnakIslam.com – Proses Pendewasaan Santri di Gontor. Ternyata yang menjadi salahsatu kewajiban orang tua kepada anak adalah bagaimana mengusahakan proses pendewasaan mereka berjalan dengan baik. Jangan sampai anak sudah berada pada usia tertentu, tapi mereka tidak sebanding dengan apa yang mestinya dilakukan. Mereka tetap harus dilatih untuk menemban tanggung jawab sehingga kelak lebih mudah untuk melakukannya saat berada di masyarakat.

Dari berbagai sumber saya dapati bahwa dewasa menurut Islam tidak berbeda jauh dengan dewasa dalam pengertian Negara, yaitu bagi mereka yang sudah berusia 18 tahun atau sudah menikah. Tapi dalam hukum Islam biasanya menganggap seorang yang sudah berusia 15 sudah dewasa.

Pembahasan tentang proses pendewasaan anak memang tidak pernah selesai, seiring dengan banyaknya tantangan yang dihadapi oleh anak pada usia ini. Pada artikel kali ini admin akan menjelaskan bagaimana cara gontor mendewasakan santrinya, melalui penugasan yang berjenjang untuk bekal mereka kelak di kehidupan nyata.

Proses Pendewasaan Santri di Gontor

  1. Pendewasaan dengan Panutan

Sebagai pesantren yang hampir berusia 100 tahun, Gontor sejak berdirinya sangat komitmen untuk memberikan pendidikan pada santrinya dengan menjadikan Kyai dan Ustadz (tenaga pendidik) sebagai panutan yang kapan saja diharapkan bisa menjadi role model bagi santri.

Jadi santri yang selama 24 jam berada di pondok mulai bangun tidur pagi hingga tidur lagi di malam hari, mereka bisa mencontoh langsung tindakan, ucapan dan pemikiran yang baik dan terbuka dari pendidiknya. Mereka mempunyai panutan yang bukan saja bisa menjadi tempat bertanya tentang apa yang diajarkan, tapi apa yang menjadi pendidikan hidup selama mereka menimba ilmu di pesantren.

2. Pendewasaan dengan Pembiasaan

Semua santri Gontor tahu bahwa apa yang di dengar, dilihat dan dirasakan di pondok adalah pendidikan. Pendidikan ini salahsatunya dengan pembiasaan. Jadi semua kegiatan yang biasa dilakukan di pondok, baik pengajarannya saat di kelas atau semua kegiatan saat diluar kelas adalah pembiasaan yang mendidik mereka menjadi pribadi yang lebih baik.

Gontor bukan hanya mengajarkan bagaimana santrinya bisa beribadah dengan baik, tapi juga Gontor melatih santrinya bagaimana supaya mereka bisa berkomunikasi yang baik dengan sesamanya, yang pada awalnya semua diajarkan pada lingkup terkecil. Misalnya dengan tidak mengumpulkan santri yang berasal dari satu daerah dalam asrama yang sama. Setiap santri harus bisa berbaur dengan santri lainnya yang berasal dari daerah berbeda di Indonesia, bahkan yang berasal dari luar negeri.

Kemampuan berbaur dengan santri dari berbagai daerah yang berbeda suku dan bahasa ini bisa diatasi dengan diberlakukannya dua bahasa wajib di Gontor (Arab dan Inggris). Semuanya selain untuk meningkatkan kemampuan bahasa santri juga untuk melatih mereka memahami berbagai perbedaan yang mungkin ada karena adanya latar belakang.

  1. Pendewasaan dengan Penugasan

Rasanya tak cukup untuk hanya menjadikan pendewasaan santri dengan panutan dan pendidikan, maka Gontor juga melakukan proses pendewasaan santri dengan penugasan. Banyak bentuk penugasan di Gontor, baik yang bersifat formal ataupun non formal.

Penugasan dalam bentuk formal misalnya dengan memberi tugas pada bagian-bagian (baik OPPM dan Pramuka) yang di dalamnya ada bagian-bagian lagi yang tujuannya untuk mengatur kegiatan santri sesuai bagiannya. Misalnya di OPPM  ada bagian Pengajaran. Bagian ini dilatih untuk menjadi pengajar dengan membuat dan mengawal proses pelajaran siang, latihan pidato dan diskusi santri.

Sedangkan penugasan dalam bentuk non formal, misalnya dengan menunjuk pengurus asrama untuk setiap asrama yang ada di Gontor. Pengalaman admin dulu sebagai pengurus asrama (rayon) harus bertanggung jawab untuk mengawal kegiatan anggota di rayon di luar kegiatan sekolah. Pengurus asrama ini rata-rata usianya 16 – 18 tahun, mereka harus bisa menjadi pengurus untuk adik kelas yang usianya terpaut 1 – 4 tahun dibawahnya.

Itulah pembahasan kali ini tentang Proses Pendewasaan Santri di Gontor. Semua yang dilakukan Gontor untuk santrinya ini kadang dianggap berat oleh sebagian santri. Tapi setelah lulus dari pondok mereka baru menyadari bahwa apa yang dilakukan di pondok sangat bermanfaat bagi mereka di kemudian hari.

 

Sumber image : gontor.ac.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *