Makin Maraknya Sekolah Islam di Indonesia

2 min read

Sekolah-2BIslam-2BTerpadu-2Bdi-2BIndonesia.jpg
Sekolah-2BIslam-2BTerpadu-2Bdi-2BIndonesia.jpg
Sekolah Islam Terpadu di Indonesia

AnakIslam.com – Makin Maraknya Sekolah Islam di Indonesia. Pembahasan kita kali ini adalah tentang makin maraknya sekolah Islam di Indonesia. Tapi dalam pembahasan ini yang saya maksud sekolah Islam adalah Sekolah Islam Terpadu (SIT), bukan sekolah-sekolah Islam Negeri seperti SD Islam, Tsanawiyah dan Aliyah yang memang keberadaannya sudah ada sejak dulu.

Bukti bahwa Sekolah Islam semakin diminati di Indonesia adalah SIT saat ini menjadi salah satu lembaga pendidikan yang mendapat sambutan luas dari masyarakat Muslim Indonesia. Itu dibuktikan dengan semakin banyaknya orang tua yang menyekolahkan anak-anak mereka di berbagai jenjang SIT, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA. Hingga kini, ada ribuan sekolah Islam Terpadu yang berhimpun di bawah naungan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Angka ini belum termasuk sekolah-sekolah Islam swasta yang berada di luar JSIT.

Ketua Umum Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, Sukro Muhab, mengatakan, konsep penyelenggaraan SIT sebenarnya berawal dari keberadaan lima satuan sekolah dasar yang berdiri pada 1993 di wilayah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek). Kelima sekolah itu adalah SDIT Nurul Fikri Depok, SDIT al-Hikmah Jakarta Selatan, SDIT Iqro Bekasi, SDIT Ummul Quro Bogor, dan SDIT al-Khayrot Jakarta Timur. “Sejak saat itu, seko lah Islam terpadu terus bermun culan dan berkembang pesat di seluruh Indonesia,” ujarnya ke pada Republika, Rabu (12/7).

Kilas Balik Sejarah SIT
Pada 31 Juli 2003, Dr Fahmy Alaydroes yang ketika itu menjabat ketua Yayasan Pendidikan Nurul Fikri merintis pendirian JSIT. Tujuan dari pembentukan organisasi itu sendiri adalah sebagai wadah berhimpunnya sekolah-sekolah Islam yang memiliki filosofi, konsepsi, dan aplikasi yang sama dalam penyelenggaraan pendidikan. Sukro mengungkapkan, pada awal pendiriannya, ada 426 unit sekolah yang bergabung dalam JSIT Indonesia. Kini, setelah hampir 14 tahun berlalu, jumlah sekolah yang terdaftar sebagai anggota organisasi itu mencapai 2.418 unit. Adapun jumlah tenaga pengajar SIT yang tercatat di JSIT saat ini hampir mendekati angka 80 ribu orang.

“Sementara, jumlah siswa SIT yang terdaftar dalam database kami sekarang berkisar satu juta orang. Kalau ditambah dengan jumlah alumni SIT yang lulus se panjang 10 tahun terakhir, tentu angkanya akan lebih besar lagi,” tuturnya. Untuk mengontrol kualitas pendidikan SIT, kata Sukro, ada standar mutu yang diterapkan JSIT terhadap para anggotanya. Di antaranya mencakup beberapa standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendi dikan dan Kebudayaan (Kemen dikbud), seperti standar isi (SI), standar kompetensi kelulusan (SKL), standar pengelolaan, stan dar keuangan, standar sarana dan prasarana, serta standar tenaga pendidik.

“Di luar itu, kami juga menerapkan tiga standar mutu lain di SIT, yaitu standar pendidikan agama Islam (PAI), standar kerja sama, dan standar pembinaan kesiswaan. Tiga standar tambahan ini sangat berguna dalam proses pembentukan karakter siswa di luar kelas,” ucap Sukro.

Dia menjelaskan, ada tiga kurikulum yang dipakai oleh sekolah-sekolah yang tergabung dalam JSIT. Ketiga kurikulum itu ada lah kurikulum nasional Kemendikbud, kurikulum ke-IT-an (pengayaan pendidikan agama), dan kurikulum global. “Kurikulum global di sini mencakup materi tambahan seperti pelajaran Bahasa Inggris dan Bahasa Arab yang diberikan kepada setiap siswa sejak dini,” ujarnya.

Sukro pun menampik pandangan sebagian masyarakat yang menganggap biaya pendidikan di SIT jauh lebih mahal dari sekolah-sekolah lainnya. Menurut dia, biaya pendidikan di sekolah negeri sebenarnya justru lebih tinggi bila dibandingkan sekolah swasta semacam SIT. Bedanya, kegiatan pen didikan di sekolah negeri sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah, sedangkan sekolah swasta tidak. Jadi bagi para orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya di SIT memang harus memahami akan hal itu. Dengan tidak berada dibawah naungan Kemendikbud maka setiap SIT bebas menentukan porsi mata pelajaran agamanya. Tentunya ini bisa menjadi nilai lebih yang mungkin tidak ditemukan di sekolah lain selaian SIT.

Sumber:
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/07/15/ot3za2313-pesat-perkembangan-sekolah-islam-terpadu

Sekian pembahasan kita kali ini tentang Makin Maraknya Sekolah Islam di Indonesia. Anda bisa menanyakan kepada saya tentang berbagai hal pembahasan diatas. Insaa Allah akan saya jawab semampu saya. Silahkan tinggalkan komentar dibawah kolom komentar ya sobat. Anda juga bisa mendapatkan bacaan tantang Sekolah Islam di postingan lain blog ini.

Anda bisa berkunjung ke sini untuk referensi sekolah islam terbaik di setiap kota: